TANGSELIFE.COM – Sosok Helena Lim, sosialita yang sering pamer barang-barang mewah dan branded, tengah viral di media sosial.

Bukan karena prestasi, crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK) itu justru diperbincangkan usai terseret kasus korupsi timah.

Pada 6-8 Maret 2024, diketahui uang tunai puluhan miliar rupiah di beberapa lokasi, termasuk kantor PT QSE dan PT SD milik Helena Lim, telah disita oleh Penyidik Kejaksaan Agung RI.

Kejaksaan Agung RI turut menyita beberapa barang elektronik dan dokumen terkait dugaan kasus korupsi timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.

Ditambah, sebanyak 65 keping emas logam mulia dengan berat 1.062 gram, uang tunai Rp75,4 miliar, 1.547 dolar Amerika Serikat dan 411.400 dolar Singapura pun disita.

Sosok Helena Lim

Selain populer sebagai crazy rich PIK, Helena Lim dikenal sebagai pengusaha, model, dan sosialita, serta berada di dalam circle selebritas Indonesia.

Pada tahun 2019 lalu, wanita berdarah Tionghoa ini sempat menjajal dunia tarik suara dengan merilis single ‘Pasrah’.

Huniannya di PIK yang dipenuhi dengan beragam ornamen berlian sempat dipamerkannya sebagai konten di saluran Youtube Boy William.

Terungkap, hunian megah Helena dibangun dengan gaya arsitektur klasik yang diramaikan dengan berbagai lukisan di sekitar area kolam renang.

Wanita 47 tahun itu juga memiliki salon pribadi di rumah mewahnya tersebut.

“Punya rumah gini aku harus kerja keras untuk membuat impianku jadi kenyataan,” kata Helena.

Sukses jadi sosialita, siapa sangka masa lalu Helena justru jauh dari kata kaya raya.

Helena menghabiskan masa kecil hingga dewasanya di Medan, Sumatera Utara.

Ia mengaku lahir dari keluarga sederhana dengan profesi mendiang ayahnya sebagai montir bengkel.

“Rumah masa kecil kami hanya 4×12 meter. Ada dua kamar, satu dipakai mama sama papa, satunya lagi buat kamar lima bersaudara,” ujarnya.

“Kasur yang ada di kamar kami pun hanya muat untuk dua orang, buat kakak tertua dan adik yang paling kecil,” tutur Helena di YouTube Merry Riana.

Helena mengaku sempat bekerja di sebuah bank di Medan sekitar tahun 1996 dengan gaji Rp450 ribu per bulan.

Selanjutnya, Helena berkat kelihaiannya dalam bisnis jual beli dolar hingga properti, Helena diandalkan sebagai broker oleh klien-kliennya.

“Aku beranikan diri telepon customer, entar kalau kamu pengin beli atau jual rumah atau tanah, cari aku ya. Kalau mau jual beli dolar, cari aku ya,” tuturnya di YouTube The Hermansyah A6.

“Aku yang dari gaji sebulan Rp450 ribu, jadi sehari aku bisa dapat Rp15 juta hingga 30juta,” kata Helena.

Saat merasa sudah mapan dan memiliki banyak koneksi di Medan, Helena hijrah ke Jakarta untuk menjalankan usaha yang dimodali oleh salah satu klien.

“Aku yang ngurusin, dia yang buka tokonya. Dia titipin modal, gak usah banyak gapapa, kurang duitnya aku pinjemin,” beber Helena.

Di tahun 2019, ia pun menjajal peruntungan di dunia tarik suara dengan mengeluarkan single ‘Pasrah’ hasil duet dengan Tiffany Leonardy.

Helena bahkan menggandeng model Mike Lewis untuk menjadi model video klip lagu yang diciptakan oleh Ade Govinda tersebut.

Nyali masuk dapur rekaman didapat Helena berkat dukungan Maia Estianty, salah satu musisi sekaligus sahabat sosialitanya.

Bentuk dukungan Maia diantaranya memfasilitasi Helena dengan label musik miliknya, Le Moesiek Revole.