TANGSELIFE.COM– Penampakan asap tebal yang menyelimuti perumahan di Tangerang, Banten viral di media sosial.

Usai ada seorang seleb media sosial bernama Wulan Wu yang membagikan keadaan disekitar pemukimannya yang dikepung asap tebal.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya @wulanwu menuai banyak perhatian dari para warganet.

Postingan yang diunggahnya tersebut juga tertuliskan keterangan “Sampeee Kapaaannn??? Yang mau cucol, waktu dan tempat dipersilahkan, Salam dari Tangerang dan sekitarnnya”.

Wulan Wu mengunggah video tersebut sejak 16 Agustus 2023, ia menceritakan bahwa asap tebal telah berlangsung selama empat bulan.

Menurut informasi asap tebal yang menyelimuti perumahan di Tangerang itu berasal dari pembakaran sampah.

Asap tebal di pemukiman Tangerang
Viral di Media Sosial Asap Tebal Mengepung Langit Pemukiman Warga di Tangerang Selama Empat Bulan

Asap Tebal Kepung Pemukiman di Tangerang Sudah Terjadi Selama Empat Bulan.

Baru-baru ini sebuah postingan di media sosial Instagram ramai membicarakan tentang asap tebal yang terjadi di salah satu perumahan di Tangerang.

Asap tebal tersebut diketahui terjadi pada malam hari ketika warga sedang beristirahat yang disebabkan dari pembakaran sampah.

Sebagai informasi, orang yang memvirlkan tentang asap tebal tersebut diketahui tinggal di Perumahan SwanCity, Tangerang, Banten.

Menurut keterangan dari suami Wulan Wu, Adrian daerah yang terdampak dari adanya pembakaran sampah ini bukan hanya area perumahannya saja.

Adrian mengatakan bahwa, perumahan yang tak jauh darinya yakni Suvarna Sutera juga ikut terdampak

Tak hanya itu, sepanjang jalan dari ruamahnya menuju Pasar 8 Tangerang yang berjarak 7 km langitnya pun diselimuti asap.

Bahkan, di area Pasar 8 Tangerang lebih tebal lagi asapnya dibandingkan di pemukimannya

Diketahui bahwa pembakaran sampah ini terjadi sudah selama empat bulan yang biasanya terjadi setiap pukul 22.00 sampai dengan 23.00 WIB.

Terkadang akibat dari pembakaran itu sampai tercium bau sangit ketika dirinya keluar rumah, diketahui juga pembakaran tersebut terjadi di lebih dari satu titik.

“Saya sempat telusuri pakai drone, terlihat titik bakarnya ngak cuma satu. Jadi kayak dibakar serentak bareng-bareng gitu. Yang paling parah asapnya yang dipekumiman saya,” ujar Adrian.

Asap tebal tersebut sering kali terjadi lebih parah daripada yang terjadi baru-baru ini, menurut Andrian kejadian paling parah adalah ketika asap tersebut seperti fogging yang membuat jarak pandangnya terbatas.

Dirinya bersama dengan warga lain sudah berusah melaporkan asap yang tebal tersebut ke pihak developer perumahannya.

Sempat terjadi mediasi antara pihak developer, kecamatan, dan dinas kesehatan setempat dengan terduga pembakar sampah.

Sempat ada peringatan kerang dan larangan pembakaran sampah, namun aktivitas tersebut hany berhenti sekitar sebulan saja.

Kemudian, pembakaran sampah terus dilanjutkan setiap jam 02.00-03.00 WIB dan menjadi lebih parah.

Adrian dan warga lainnya sudah berusaha menggunkan air purifier dirumahnya untuk meminimalisir asap yang masuk ke dalam rumah, namun tetap tidak berhasil.

Akibatnya asap tersebut terjadi selama berbulan-bulan, menyebabkan warga perumahan terkenan ISPA terutama anak-anak.