TANGSELIFE.COM – Gunung Merapi kembali memuntahkan lava dan awan panas guguran hingga 1,5 kilometer atau 1.500 meter, pada Minggu, 28 Januari 2024 siang.

Guguran panas Gunung Merapi itu meluncur ke arah Kali Bebeng atau arah barat daya gunung.

Semburan awan panas Gunung Merapi itu diungkapkan oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso.

“Awan panas guguran Gunung Merapi terjadi tanggal 28 Januari 2024 dengan jarak luncurnya 1.500 meter ke barat daya,” kata Agus dalam laporan tertulisnya.

Pada prtal magma.esdm.go.id akibat aktivitas Gunung Merapi itu menimbulkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor barat daya.

Sektor ini meliputi Sungai Boyong maksimal sejauh 5 km, Sungai Bedog Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Sedangkan pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Selain itu, potensi bahaya juga diperkirakan dari lontaran metarial vulkanik jika terjadi letusan eksplosif menjangkau radius 3 km dari puncak.

Hingga saat ini, dari data pemantauan potensi bahaya muntahan lava dna awan panas itu masih akan terjadi karena suplai magma Gunung Merapi masig berlangsung. 

Hal itu dapat memicu terjadinya wan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Maka itu, masyarakat diminta menjauhi dan tak beraktivitas di daerah potensi bahaya.

Tak hanya itu, jika terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi, masyarakat diminta waspada nahaya lahar dan awan panas guguran.

Diketahui, Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia. Lokasinya berada di Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Jogjakarta dan Jaya Tengah.

Saat ini, Gunung Merapi dalam status level III atau Siaga. Dengan level itu, masyarakat pun diminta siaga dan waspada terhadap aktivitas Gunung Merapi.

Pada Minggu 28 Januari 2024 siang, tercatat aktivitas gempa guguran telah terjadi 21 kali gempa dengan amplitudo 3-25 mm dan lama gempa sekira 19.28-152.72 detik.

Selain Gunung Merapi, Berikut Daftar Gunung Api Level Siaga

Selain Gunung Merapi, gunung api lainnya yang ada di Indonesia saat ini masih dalam status atau level III atau siaga.

Dari laman magma.esdm.go.id, terpantau ada lima gunung api yang sedang aktif. Selain level siaga, bahkan satu gunung api di antaranya tengah berstatus awas atau level IV.

  1. Gunung Marapi

Saat ini, Gunung Marapi di Padang juga sedang dalam level III atau status siaga. 

Baik masyarakat dan wisatawan atau pengunjung dilarang melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi atau Kawah Verbeek Gunung Marapi.

2. Gunung Anak Krakatau

Gunung Anak Krakatau saat ini sedang aktif-aktifnya. Pada hasil pemantauan pukul 06-00-12.00 WIB, Gunung Anak Krakatau berada di level III atau siaga.

Gunung Anak Krakatau ini berada di Lampung Selatan dan memiliki ketinggian 157 mdpl.

Dengan status tersebut, masyarakat atau pendaki dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif Gunung Anak Krakatau.

3. Gunung Semeru

Gunung Semeru saat ini berada pada level III atau siaga. Tercatat ada 12 kali gempa letusan atau erupsi pada Minggu 28 Januari 2024 siang ini.

Masyarakat dan pendaki dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap lontaran batu pijar.

Masyarakat juga diminta tak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari pusat erupsi.

4. Gunung Lewotobi Laki-Laki

Berbeda dengan Gunung Merapi dan 3 gunung api lainnya, Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berada di level IV atau awas.

Masyarakat dan pendaki dilarang mendekati gunung serta beraktibitas apapun dalam radius 5 km dari pusat erupsi dan sektoral 6 km ke arah Timur Laut.

Wivyh
Editor
Wivyh
Reporter