TANGSELIFE.COM – Kekeringan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih berlanjut. Warga makin kesulitan mendapat air bersih.

Kekeringan di Tangsel makin terasa. Krisis air bersih sangat terasa bagi warga di Kecamatan Setu.

Mereka hanya mengandalkan bantuan air bersih yang datang 2 kali sehari.

Juki (39) warga Kelurahan Sarimulya, Kecamatan Setu, Tangsel bercerita soal sulitnya mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Juki makin kesulitan mendapat air bersih setelah sumur di rumahnya kering sejak beberapa bulan terakhir.

Kini, sehar-hari, Juki dan keluarga hanya mengandalkan air bersih bantuan dari pemerintah. 

Dia harus menempuh jarak 200 meter buat dapatkan air bersih di penampungan yang disediakan.

“Kalau saya bisa bulak balik 5 kali sehari untuk ambil air di sini, sekali datang bawa 2 galon air,” kata Juki, kepada Tangselife.com, Minggu, 15 Oktober 2023.

Air bersih yang diambil, kata Juki, digunakan untuk mandi dan mencuci di rumah. Dia dan istrinya, harus menghemat air tersebut.

Air bersih yang didapat diakui Juki tak cukup. Bahkan, Juki terpaksa tak mandi 2 hari lantaran kehabisan stok air. Sedangkan bantuan air bersih dari belum waktunya datang.

“(Pasokan) air datang nggak tentu, biasanya 2 hari sekali, ini aja baru dipasok Sabtu kemaren,” katanya sambil mengisi air ke dalam galon.

“Pernah saya sampai nggak mandi 2 hari, karena air di rumah abis dan pasokan air bersih udah kosong,” pungkas Juki. 

Upaya Tangani Kekeringan Air Bersih

Upaya bantuan air bersih dilakukan untuk tangani kekeringan di Tangsel:

  1. BPBD Tangsel

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sampai saat ini terus melakukan distribusi air bersih dengan mengerahkan 5 armada ke beberapa titik yang mengalami kekeringan.

2. Perseroda PITS

Perseroda Pembangunan Invetasi Tangerang Selatan (PITS) siapkan 50.000 air bersih setiap hari untuk masyarakat. (Andre)