TANGSELIFE.COM– Penerapan subsidi motor listrik berupa potongan Rp7 juta untuk setiap pembelian motor baru bakal dikaji.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan pemerintah sedang mengkaji subsidi motor listrik yang saat ini berjalan lambat.
Salah satu opsi yang dia ungkap yaitu kemungkinan menghapus kata subsidi dan menggunakan kata lain yang bisa membuka keran pembelian bagi semua orang.
Untuk diketahui, subsidi motor listrik diatur Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2023 menetapkan empat kategori warga bisa membeli motor listrik dengan potongan harga Rp7 juta.
Empat pihak yang boleh membeli motor listrik bersubsidi adalah UMKM, penerima manfaat Kredit Usaha Rakyat, penerima bantuan produktif usaha mikro dan penerima subsidi listrik 450-900 VA.
Pembelian motor listrik subsidi Rp7 juta berikut lokasi dan merk kendaraan listriknya sudah disiapkan melalui situs sisapira.id oleh pemerintah.
“Kita sudah buka ini melalui aplikasi sisapira ternyata perkembangannya enggak signifikan, sangat lambat pembelian sepeda motor listrik ini, kita sedang evaluasi,” ujar Moeldoko, Senin, 5 Juni 2023.
“Apakah ada kata-kata subsidi itu? Karena harus mempersyaratkan empat hal tadi, apakah ini perlu bantuan pemerintah bahasanya itu, sehingga ini bisa digunakan oleh semuanya,” paparnya juga.
Moeldoko juga menjelaskan evaluasi program ini sudah dijalankan, tujuannya agar keinginan pemerintah memberi 200 ribu unit jatah subsidi motor listrik tahun ini bisa terserap.
Moeldoko juga mengatakan sejumlah hal yang diperkirakan menghambat pemanfaatan subsidi motor listrik tersebut.
“Apakah karena ribetnya orang mengurus, apakah karena sosialisasinya yang kurang dan seterusnya sehingga daya beli itu masih sangat rendah,” tanyanya juga.
Untuk diketahui, subsidi motor listrik sudah diumumkan sejak Maret 2023 tetapi baru empat unit motor listrik yang sudah dikirimkan ke masyarakat berdasarkan data sisapira.id.
Hingga saat ini sudah ada 600 lebih warga yang teregistrasi hendak melakukan pembelian motor listrik subsidi tetapi belum dilakukan.