TANGSELIFE.COM– Pasukan tentara bayaran Wagner Group secara mengejutkan hendak memberontak terhadap militer Rusia.

Tentara yang dibayar oleh pemerintah Rusia untuk berperang digaris depan melawan Ukraina itu ingin konvoi ke Moskow usai menguasai salah satu fasilitas militer Rusia di Kota Rostov-on-Don.

Tentu saja, kabar terbaru dari perang Rusia-Ukraina mengejutkan dunia. Pasalnya, Wagner  Group yang dibayar oleh militer Rusia kini berbalik menyerang tuannya.  

Tentara bayaran Wagner

Saat perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-486, tentara bayaran Wagner Group berbalik menyerang pasukan Rusia bukan lagi pasukan Ukraina.

Untuk diketahui, Warner Group adalah tentara swasta yang selama ini berperang di garis paling depan bersama tentara reguler Rusia di Ukraina.

Tapi kini kondisi berbalik, pasukan bayaran Wagner itu dilaporkan telah melintasi perbatasan dari Ukraina ke Rusia dan memasuki Kota Rostov-on-Don.

Di Kota Rostov-on-Don, pasukan tentara bayaran yang berisi mantan-mantan pasukan elite Rusia ini menguasai sebuah fasilitas militer di daerah tersebut.

Bahkan, mereka memiliki tujuan menuju ke ibu kota Moskwa dengan perintah menggulingkan para pemimpin militer Rusia.

Ketegangan antara tentara bayaran Wagner dan militer Rusia debenarnya telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Pasukan tentara bayaran Wagner dan militer Rusia berselisih tentang cara perang di Ukraina yang tengah dilangsungkan.

Bahkan, bos Wagner Yevgeny Prigozhin telah beberapa kali secara blak-blakan mengkritik para pemimpin militer Rusia.

Terbaru pada Jumat (23/6/2023), pemimpin tentara bayaran Wagner menuduh militer Rusia melancarkan serangan rudal mematikan terhadap pasukannya.

Akibat serangan itu membuat puluhan tentara bayaran Wagner tewas. Bos Wagner Gorup bersumpah akan menghukum para pemimpin militer Rusia tersebut.

Tapi, Prigozhin tidak memberikan bukti atas tuduhan penyerangan  kamp pasukannya itu.

Pihak berwenang Rusia juga membantah terjadinya serangan menggunakan rudal dan roket ke kamp pasukan tentara bayaran tersebut.

“Mereka yang membunuh pemuda kami, dan puluhan ribu nyawa tentara Rusia (pada perang di Ukraina) akan dihukum,” terang Prigozhin dalam pesan audio di Telegram.

Dia juga mengatakan bahwa dirinya dan pasukan Wagner akan menghancurkan siapa saja yang menghalangi jalan mereka untuk show of force ke Moskow.

“Saya meminta Anda tidak melawan. Siapa pun yang melakukannya akan dianggap sebagai ancaman dan dihancurkan,” terang Prigozhin juga.

“Itu berlaku untuk setiap pos pemeriksaan dan pesawat dalam perjalanan kami. Kekuasaan kepresidenan, pemerintah, polisi, dan penjaga Rusia bekerja seperti biasa,” jelas Prigozhin, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Prigozhin juga mengatakan, tindakannya bukan merupakan kudeta militer. “Ini bukan kudeta militer, tapi konvoi keadilan,” cetusnya juga.

Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah menerima kabar terbaru situasi pemberontakan grup Wagner tersebut.

Kantor berita Rusia, TASS, melaporkan pasukan keamanan di ibu kota Moskwa telah ditingkatkan pada Jumat, 23 Juni 2023 malam.

Utamanya lokasi-lokasi strategis, termasuk gedung-gedung pemerintah dan fasilitas transportasi yang ada di ibu kota Rusia tersebut.

Sementara itu, Gubernur wilayah Lipetsk di Rusia juga telah meminta warga untuk tidak melakukan perjalanan ke selatan.

Lipetsk berada sekitar 280 km di sebelah timur laut dari perbatasan Ukraina, berjarak 500 km di utara Rostov yang dilaporkan telah kedatangan pasukan tentara bayaran Wagner tersebut.

Tapi beberapa jam sebelum melakukan konvoi ke Moskow, Prigozhin mengatakan menarik mundur pasukan tentara bayarannya demi menghindari pertumpahan darah.

“Kami menarik barisan kami dan kembali ke kamp lapangan di Ukraina,” katanya, Sabtu, 2 Juni waktu setempat.

“(Kami) paham pentingnya momen itu dan tidak ingin menumpahkan darah Rusia bila kami tetap melakukan konvoi ke Moskow,” cetusnya juga.

Tindakan itu diambil Prigozhin setelah dilakukan perundingan dengan Rusia yang ditengahi Belarusia yang merupakan negara tetangga dan sekutu dekat Rusia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan ada dua tindakan yang akan ditempuh terhadap bos Wagner Yevgeny Prigozhin usai menarik mundur pasukan tentara bayaran dari Rusia.

Prigozhin, kata Peskov, tidak akan dipidanakan dan akan dikirim ke Belarusia yang merupakan negara tetangga Rusia.

“Anda bertanya kepada saya apa yang akan terjadi pada Prigozhin secara pribadi? Kasus pidana terhadapnya akan dibatalkan. Dia sendiri akan pergi ke Belarusia,” papar Dmitry Peskov.

Presiden Putin Murka Sebut Tentara Bayaran Wagner Khianati Rusia

Menanggapi aksi tentara bayaran Wagner, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut sebagai pengkhianat dan menusuk dari belakang rakyat Rusia.

Putin juga menyebut apa saja yang memecah persatuan Rusia merupakan bentuk “penusukan dari belakang terhadap negara dan rakyat.”

“Apa yang kita hadapi justru pengkhianatan. Ambisi yang berlebihan dan kepentingan pribadi telah menyebabkan pengkhianatan,” kata Putin, Sabtu, 24 Juni 2023.

Putin juga menegaskan akan melindungi Rusia dan rakyatnya dari segala bentuk pengkhianatan dari internal maupun eksternal.

“Semua jenis petualang politik dan kekuatan asing, yang memecah belah negara dan mencabik-cabiknya, kami tidak akan membiarkannya,” terang Putin.