TANGSELIFE.COM – Seorang anak perempuan berusia 12 tahun dikeroyok oleh beberapa orang pemuda di Gang Lombok Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Aksi pengeroyokan itu diketahui terjadi pada hari Rabu (13/3) sekira pukul 21.00 WIB, pengeroyokan itupun viral di jagat sosial media.

Orang tua korban, N melalui postingan di sebuah akun media sosial mengatakan, pada saat itu anaknya bersama dua orang temannya sedang bermain slepetan sarung.

Dalam melakukan permainan itu, mereka bersepakat yang kalah akan dipukul. Namun saat anaknya kalah, terdapat pemuda lain yang ikut memukuli anaknya.

“Namun ketika korban kalah, laki-laki remaja lain malah memukuli korban berkali-kali. Pelaku sekitar SMP atau SMA,” kata N, dilihat Sabtu, 16 Maret 2024.

Akibat kejadian itu korban yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar itupun mengalami sejumlah luka pada pada bagian wajah.

Usai mengetahui kejadian itu, N diketahui langsung membuat laporan ke Polres Tangerang Selatan pada esok harinya yaitu Kamis (14/3).

“Saya seorang ibu melihat video anak saya digebukin orang gak dikenal tanpa ditolong seperti ini, rasanya saya gagal menjadi ibu,” ungkapnya.

Usai Dikeroyok, Orangtua Korban Lapor Polres Tangsel

Orang tua korban sendiri telah melakukan laporan ke Polres Tangsel usai mengetahui anaknya dikeroyok oleh sejumlah pemuda.

Orang tua korban melaporkan para pelaku dengan Pasal 80 Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Hal itu lantaran para pemuda tersebut telah melakukan kekerasan terhadap anak di bawah umur.

Korban sedang Pemulihan

Dalam postingan di akun Instagram pribadinya, orang tua korban mengungkapkan kondisi terkini sang anak setelah dikeroyok.

Ia menyebut, saat ini anaknya sedang dalam masa pemulihan luka di beberapa tubuhnya akibat aksi pengeroyokan tersebut.

“Sedang pemulihan, luka di wajah masih bengkak dan perlu istirahat maksimal karena sejak kejadian sampai tadi malam harus ke Polres sampai jam 24.00 WIB,” ujarnya.

Dwi Oktaviani
Editor
Andre Pradana
Reporter