TANGSELIFE.COM – Banjir pendatang baru ke Tangsel usai mudik lebaran 2024. Diperkirakan ada 3.000 orang pendatang baru ke Tangsel.

Menghadapi banjir pendatang baru ke Tangsel itu itu, Pemerintah Kota Tangsel diminta untuk memperkuat pendataan pendataang baru.

Soal banjir pendatang baru ke Tangsel itu, Anggota Komisi I DPRD Kota Tangsel Rizki Jonis meminta Pemkot untuk memperkuat sistem pendataan penduduk.

Pasalnya, momentum pasca lebaran biasanya menjadi ajang untuk masyarakat dari berbagai daerah mengadu nasib atau merantau ke kota-kota besar, termasuk Tangsel.

Terlebih, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangsel juga memprakirakan akan ada ribuan pendatang baru yang akan menetap di kota bermotto Cerdas, Modern dan Religius ini.

“Pemkot perlu mengambil beberapa langkah untuk mengatasi lonjakan pendatang setelah Lebaran, seperti meningkatkan pengawasan di pintu masuk kota, menyediakan layanan informasi dan bantuan bagi pendatang baru, serta bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengatur distribusi dan penempatan mereka,” kata Rizki Jonis, Kamis, 18 April 2024.

Menurutnya, bertambahnya jumlah penduduk yang akan menetap di Kota Tangsel bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah.

Tantangan tersebut meliputi berbagai fasilitas dan layanan yang selama ini sudah ada, terutama dalam hal infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan, dan penempatan kerja.

“Pemkot perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mengelola dampak dari lonjakan pendatang baru, seperti pengaturan distribusi penduduk, peningkatan infrastruktur, dan program integrasi sosial,” terangnya.

Menurutnya satu hal penting yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah yaitu terkait pendataan pada pendatang baru tersebut.

“Kolaborasi dengan pihak terkait seperti kepolisian dan dinas kependudukan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan. Dalam rangka Kamtibmas RT dan RW wajib melakukan pendataan pendatang baru,” pungkasnya.

Hadapi Banjir Pendatang Baru ke Tangsel Usai Lebaran

Sebelumnya Kepala Disdukcapil Tangsel, Dedi Budiawan memprakirakan ada ribuan pendatang baru yang akan menetap di Kota Tangsel.

Angka itu diketahui berdasarkan pengalamannya pada momentum pasca lebaran tahun-tahun sebelumnya.

“Kalau tahun lalu (jumlah pendatang, red) diantara 2.000 sampai 3.000 orang,” ungkap Dedi.

Ia pun berharap masyarakat yang datang untuk mengadu nasih di Tangsel harus telah memiliki rencana untuk bekerja dimana.

“Kami berharap kalaupun mereka dateng ke Tangsel atau keluarga di Tangsel saat mudik membawa keluarganya ke Tangsel silahkan sepanjang mereka punya keahlian, apapun itu,” kata Dedi kepada Tangselife.com, Selasa, 16 April 2024.

Ia pun menghimbau kepada masyarakat yang baru datang dan akan menetap di Tangsel untuk segera mengurus pendataan di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

“Aturan tamu wajib lapor ke RW dam RT 1×24 jam itu tidak pernah dicabut, jadi silahkan bagi yang baru datang tanpa harus disuruh harus segera lapor terkait maksud kedatangan,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Dedi, Disdukcapil Tangsel juga memiliki sistem pendataan yang dapat diakses oleh masyarakat yang ingin mengurus perpindahan.

Sistem tersebut akan memudahkan pemerintah kota tujuan maupun pemerintah asal wilayah dalam melakukan pendataan perpindahan penduduknya.

“Kita juga di web rumah Disdukcapil juga punya menu yang disebut SIPERMWN atau sistem pendaftaran penduduk non permanen, jadi warga yang datang dari luar daerah akan tersetting, dia akan nge link ke Disdukcapil asal mereka berada,” pungkasnya.

Intan
Editor
Andre Pradana
Reporter